Ini Cara Agar Tetap Aktif Tanpa Lemas Saat Puasa
A
A
A
JAKARTA - Lemas dan tidak produktif kerap dikeluhkan sebagian orang saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan sehingga membuat puasa tidak maksimal.
Umumnya, lemas saat puasa hanya terjadi pada awal puasa yaitu 3-4 hari pertama. Namun, dengan persiapan yang baik, tubuh dapat menjalankan puasa tanpa lemas dan tetap aktif. Salah satunya dengan santap sahur menjelang waktu imsak.
Ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes menjelaskan makan sahur terlalu cepat dapat menurunkan stamina saat berpuasa, di mana tubuh berisiko tidak mendapatkan suplai energi dan zat gizi sehingga tubuh menjadi cepat lemas.
"Makan sahur mendekati waktu imsak akan lebih baik karena tubuh akan mendapat cadangan energi lebih banyak sehingga saat menjalani aktivitas seharian tubuh pun lebih siap dan berstamina," ungkap Rita.
Perhatikan juga menu sahur yang dikonsumsi. Sediakan menu sahur yang mengandung indeks glikemik rendah, tinggi protein dan rendah lemak. Makanan dengan indeks glikemik rendah bisa menjadi energi secara lamban dan terus menerus. Namun, makanan indeks glikemik tinggi memberi energi yang cepat namun tidak bertahan lama.
"Makanan indeks glikemik rendah contohnya karbohidrat berserat, nasi merah serta kombinasi nasi putih atau roti gandum. Makanan tinggi protein akan lebih lama dicerna dalam waktu 3-4 jam sehingga bisa kenyang lebih lama. Makanan mengandung protein lemak rendah putih telur, ikan, tempe, tahu, ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak," jelasnya.
Tak hanya memperhatikan asupan makanan saat sahur, agar lemas saat menjalankan puasa, perlu juga adanya dukungan niat yang kuat ditambah fokus menjalankan ibadah. Pasalnya, niat yang kuat untuk menjalankan puasa, maka puasa akan berjalan lancar dan mendapatkan manfaatnya.
"Menjaga puasa agar tidak jebol itu kan soal komitmen menjalankan ibadah. Kalau komitmennya tidak kuat ya justru merugikan diri sendiri," jelas dr David.
Umumnya, lemas saat puasa hanya terjadi pada awal puasa yaitu 3-4 hari pertama. Namun, dengan persiapan yang baik, tubuh dapat menjalankan puasa tanpa lemas dan tetap aktif. Salah satunya dengan santap sahur menjelang waktu imsak.
Ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes menjelaskan makan sahur terlalu cepat dapat menurunkan stamina saat berpuasa, di mana tubuh berisiko tidak mendapatkan suplai energi dan zat gizi sehingga tubuh menjadi cepat lemas.
"Makan sahur mendekati waktu imsak akan lebih baik karena tubuh akan mendapat cadangan energi lebih banyak sehingga saat menjalani aktivitas seharian tubuh pun lebih siap dan berstamina," ungkap Rita.
Perhatikan juga menu sahur yang dikonsumsi. Sediakan menu sahur yang mengandung indeks glikemik rendah, tinggi protein dan rendah lemak. Makanan dengan indeks glikemik rendah bisa menjadi energi secara lamban dan terus menerus. Namun, makanan indeks glikemik tinggi memberi energi yang cepat namun tidak bertahan lama.
"Makanan indeks glikemik rendah contohnya karbohidrat berserat, nasi merah serta kombinasi nasi putih atau roti gandum. Makanan tinggi protein akan lebih lama dicerna dalam waktu 3-4 jam sehingga bisa kenyang lebih lama. Makanan mengandung protein lemak rendah putih telur, ikan, tempe, tahu, ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak," jelasnya.
Tak hanya memperhatikan asupan makanan saat sahur, agar lemas saat menjalankan puasa, perlu juga adanya dukungan niat yang kuat ditambah fokus menjalankan ibadah. Pasalnya, niat yang kuat untuk menjalankan puasa, maka puasa akan berjalan lancar dan mendapatkan manfaatnya.
"Menjaga puasa agar tidak jebol itu kan soal komitmen menjalankan ibadah. Kalau komitmennya tidak kuat ya justru merugikan diri sendiri," jelas dr David.
(tdy)